Only Share What's In My Mind

Kamis, 26 Desember 2013

Popularity?

First of all, gue bakal menyapa para pembaca setia blog gue yang sekalipun nggak pernah leave comment *hiks* tapi gue tau kalian ada. To all my lovely readers, moaaccchh~ :-****

Oke, jadi sekarang gue bakal ngebahas tentang suatu hal yang sudah melekat erat di permasalahan remaja.

Popularitas.

Well, kenapa gue ngangkat tema ini?

Pertama, karena gue rasa setiap remaja atau bahkan setiap orang pasti PERNAH memikirkan popularitas mereka. Rata-rata sih, untuk sekedar menjadi populer atau terkenal di kalangan sekolah dan lingkungan sekitar. Ngaku deh, kalian pasti pernah memikirkan hal itu, kan?

Kedua, karena tampaknya berbagai orang mengartikan popularitas itu sebagai hal yang berbeda. Kalau gue pribadi, gue beranggapan bahwa populer itu nggak harus pake barang mewah. Nggak harus jadi cantik. Nggak harus beli barang-barang mahal supaya terlihat 'wah'. Cukup jadi diri sendiri aja cukup, kok.

Nah, ini dia masalahnya. Dari apa yang gue baca di situs-situs tertentu dan buku-buku psikolog gitu, ada beberapa orang yang rela mengeluarkan uang banyak demi membeli barang-barang mewah hanya supaya mereka terlihat keren, karena otomatis mereka akan menjadi terkenal di lingkungan sekitarnya.

Apakah itu hal yang baik? Tentu saja nggak, kecuali kalau kalian punya uang banyak sampai rekening ATM kalian jebol, beli barang mewah sebanyak apapun nggak jadi masalah. Tapi, kalau misalnya *maaf* kalian tahu uang kalian tidak banyak dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tapi kalian tetap memaksakan kehendak kalian untuk membeli barang-barang mewah dengan berbagai cara? Itu hal yang nggak baik. Seriusan.

Ada beberapa orang yang mengorbankan kebutuhan primer mereka demi memenuhi kebutuhan tersier mereka. Alasannya, supaya terlihat keren. Supaya terlihat 'wah', dan jadi bahan perbincangan orang. Otomatis jadi populer kan?

Pikir-pikir lagi deh. Seperti yang udah gue bilang tadi, bahwa jadi populer nggak harus pake barang-barang mewah. Tapi, jadilah populer karena kemampuanmu. Karena kelebihan yang kalian miliki. Karena bakat yang kalian punya, manfaatkan itu semua untuk menjadi populer. Contohnya, jika kalian punya suara yang bagus, atau badan kalian selentur karet dan bisa menari-nari layaknya dancer profesional. Kenapa nggak kalian gunakan itu sebagai dongkrak popularitas kalian?

Tunjukkan pada semua orang kalau kalian patut untuk diberi perhatian. Caranya? Dengan memperlihatkan bakat kalian tadi. Kalau ada lomba-lomba menyanyi, menari atau semacamnya dan kalian rasa kalian bisa, kenapa nggak coba ikutan aja? Siapa tahu kalian menang, dan semua orang akan mulai mengenal kalian. Jangan takut untuk mencoba!

Lalu, apa yang akan terjadi setelah kalian sukses meraih popularitas setidaknya di sekolah? Well, itu berarti kemungkinan besar kalian akan dikenal oleh seluruh penjuru sekolah. Nah, ternyata menjadi populer juga nggak mudah, lho. Kalian harus benar-benar menjaga image kalian supaya nggak kelihatan jelek di mata publik. Tapi, jangan sampai kalian jadi orang yang munafik ya '-'

Maksud gue, jangan sampai setelah kalian populer didepan kalian selalu terlihat sempurna, tapi dibelakang kalian busuk abis--" Please, just be yourself ajalah. Jaga image disini maksudnya jangan sampai popularitas itu membuat kalian jadi BESAR KEPALA. Jangan jadi kacang yang lupa sama kulitnya. Tetap jadi diri kalian sendiri, perbaiki segala kekurangan yang ada.

So, dengan begitu kalian akan disukai dan disenangi banyak orang! Jadilah pribadi yang easy-going, yang friendly, pokoknya yang menyenangkan. Pasti, perlahan kalian bakal populer disekolah :D

Untuk gue pribadi, gue nggak tau gue populer atau nggak karena popularitas itu orang yang menilai. Tapi setidaknya, gue berusaha semaksimal mungkin. Gue jadi diri gue sendiri, seorang Hanna--atau Kano, banyak yang manggil gue gitu--yang temen-temen gue bilang gabisa diem--" Yeah, mereka emang bener. Gue tergolong anak yang gabisa diem, maceuh, suka ngacapruk, dan idiot :< Tapi gue jadi diri gue sendiri, nggak niru-niru orang lain.

Gue rasa gue nggak perlu barang-barang mewah untuk jadi terkenal, nggak perlu hape mahal untuk terlihat keren--hape gue masih hape nokia jaman dahulu kala--, nggak perlu bedak setebel 10cm untuk terlihat cantik, asalkan gue jadi diri gue sendiri, itu aja udah cukup.

Well, jujur kadang gue ngerasa iri dan pengen punya hape canggih kayak yang temen-temen gue pake kebanyakan. Oh, sekarang kan lagi jamannya android ya? Nah, gue kadang ngebet pengen punya hape macam itu. Tapi, ayah gue selalu mengajarkan ke gue supaya mensyukuri apa yang udah gue punya. Sekalipun gue suka minder karena rasanya cuman gue satu-satunya yang pake hape jadul, tapi toh, gue harus bersyukur. Inti kegunaan sebuah hape untuk komunikasi, kan? Bukan untuk gaya.

Ayah selalu bilang, syukuri apa yang udah Allah SWT berikan karena belum tentu orang lain seberuntung kita. Masih banyak yang jauh lebih membutuhkan daripada kita *cielah tumben ya gue bijak*.

Akhir kata, gue mau mengucapkan terima kasih karena telah membaca sedikit coretan tangan gue. Nggak tau aja, gue gatel banget pengen ngeluarin unek-unek gue yang selama ini gue lihat dari orang-orang yang mengejar popularitas dengan cara-cara yang tidak baik. Once again, just be a nice person, show it to the world that you can, and voila! You'll be popular.






Oh, dan silahkan jika ingin leave comment tentang tulisan gue ini. Menerima kritik dan saran~^^ Asal jangan di bash ya, gue cinta damai '-'v Gue juga tahu gue nggak sempurna, mungkin tulisan ini akan menimbulkan kesan bagi kalian yang membacanya bahwa gue seakan-akan udah bener. Haha, nggak. Gue masih banyak salah. Gue cuman mau berbagi pendapat dan saran aja. Gue juga masih banyak kurangnya :)







Thanks for reading~!!